Senin 13 mei
2013, Pertemuan ke-11 Mata Kuliah Pemasaran. Pada perkuliahan hari ini
didampingi oleh Dr. Amril Muhammad SE, M.Pd,. Diskusi dilaksanakan di ruang
307, universitas negri jakarta , pada pertemuan kali ini kelompok yang bertugas
untuk persentasi adalah kelompok 10 yang terdiri dari Yolla, Astri, Ajeng dan
Kiki, materi yang di persentasikan yaitu mengenai “Kualitas Jasa”.
Sebelum
membahas kita harus mengetahui apa itu Kualitas, Kualitas adalah merupakan
tingkat kesesuaian dengan persyaratan, dalam hal ini persyaratan
pelanggan. Total quality service merupakan konsep tentang bagaimana
menanamkan kualitas pelayanan pada setiap fase penyelenggaraan jasa yang
melibatkan semua personel yang ada dalam organisasi (Handriana, 1998). Menurut WdeGoetsh
dan Davis mengatakan bahwa kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas Jasa
(Wyckof) adalah tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk
memenuhi keinginan pelanggan.
Ada
beberapa syarat dalam kualitas jasa yaitu Komprehensif, Universal, Bebas, dan Limited.
Kemudian di dalam kualitas jasa ada beberapa dimensi dalam menentukan kualitas
jasa yang pertama Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan memberi
kualitas tepat waktu sesuai dengan konsistensinya, yang kedua Responsiveness
yaitu daya tanggap suatu perusahaan terhadap konsumen, yang ketiga Assurance
yaitu jaminan kepada pelanggan, suatu produk jasa dikatakan bagus apabila
mempunyai suatu jaminan seperti kartu garansi atau suatu perjanjian apabila
pelayanan tidak memuaskan pelanggan bisa mendapat produk jasa dengan gratis
atau diskon tertentu, yang keempat Empathy yaitu perusahaan memahani
konsumen, suatu perusahaan harus ingin mendengarkan setiap keinginan konsumen
dan memahaminya karena hal itulah menunjukkan profesionalitas suatu perusahaan,
yang kelima Tangibles (produk fisik) yaitu di dalam produk jasa juga
tersedia fasilitas fisik misalnya jasa pendidikan pastinya memerlukan fasilitas
fisik seperti meja, kursi, papan tulis sebagai penunjang suatu kegiatan
pemberian jasa mengajar seorang guru kepada muridnya.
Terdapat
lima dimensi kualitas jasa yaitu : (1) Riability,
yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan, tepat waktu dan memuaskan . (2) Responsive (daya tanggap), yaitu dimana
para pegawai perusahaan selalu tanggap dalam melayani dan memenuhi kebutuhan
konsumen. (3) Assurance (jaminan),
yaitu sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf atau pegawai, agar
para konsumen merasa nyaman dan terhindar dari bahaya maupun resiko. (4) Emphaty (empati), yaitu kemampuan dalam
melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan. (5) Tangibels (produk fisik), yang meliputi
fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
Kualitas
total suatu jasa terdiri atas 3 komponen utama, yaitu : (1) technical quality (kualitas teknik),
yaitu berkaitan dengan kualitas output jasa yang di persepsikan pelanggan. (2) functional quality (kualitas
fungsional), yaitu berkaitan dengan kualitas cara penyampaian jasa. (3) corporate image (citra perusahaan),
yaitu citra umum, reputasi, profil dan daya tarik khusus dari perusahaan.
Secara garis besar, terdapat 4 unsur pokok dalam konsep kualitas yaitu
kecepatan, ketepatan, keramahan dan kenyamanan. Selain itu terdapat 3 kunci
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan yang unggul, yaitu Kemampuan
memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, Pengembagan database yang
lebih akurat daripada pesaing dan Pemanfaatan informasi yang diperoleh dari
riset pasar dalam suatu kerangka strategis.
Kualitas
juga dapat dipengaruhi oleh persepsi. Persepsi setiap orang akan berbeda
mengenai kualitas suatu barang atau jasa. Maka sering terjadi kesenjangan dalam
kualitas, yaitu : Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen,
Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa,
Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa, Kesenjangan
antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal dan Kesenjangan antara jasa
yang dialami dan jasa yang diharapkan
Membahas mengenai kualitas jasa, maka tidak terlepas
dari TQS (Total Quality Service). TQS
adalah konsep perbaikan secara terus menerus dan berkesinambungan sehingga
organisasi atau perusahaan selalu menyiapkan lingkungan yang kondusif dalam
mewujudkannya. TQS dilakukan mulai dari input, process dan. Input mempunyai
tiga macam, yaitu raw input, instrumental input dan environment input. Kemudian
input tersebut diproses dengan menggunakan metode dan strategi yang sesuai
sehingga menghasilkan output yang ideal. Output tersebut dapat berupa
kemampuan, keterampilan dan kesiapan.
Terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan kualitas jasa buruk, yaitu produksi dan
konsumsi yang terjadi secara simultan, intensitas tenaga kerja yang tinggi,
dukungan terhadap pelanggan internal kurang memadai , kesenjangan-kesenjangan
komunikasi , memperlakukan semua pelanggan dengan cara yang sama , visi bisnis
jangka pendek dan pengembangan atau perluasan jasa secara berlebihan. Untuk itu
perlu diadakan perbaikan atau peningkatan kualitas jasa. Dalam meningkatkan
kualitas jasa, diperlukan strategi-strategi yang tepat, diantaranya mengidentifikasi
kualitas determinan utama kualitas jasa, mengelola harapan pelanggan, mengelola
bukti kualitas jasa, mendidik konsumen tentang jasa, mengembangkan budaya
kualitas, menciptakan automating quality,
menindaklanjuti jasa, dan mengembangkan sistem informasi kualitas jasa.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan